CORONA, AKU DAN SEKOLAH




                          SEKOLAH PERLU LOCKDOWN? 


             Berita pagi di salah satu TV swasta membuat saya terusik. Jakarta menutup semua akses wisata, kota Solo status KLB (Kejadian Luar Biasa)  akibat virus Covid-19 . Indonesia telah terjadi 69 kasus suspek virus  Covid-19 diantaranya empat orang meninggal, tiga puluh lima orang positif dan dua diantaranya adalah balita. Dua orang balita ini tercatat sebagai pasien nomor 49 dan nomor 54  berjenis kelamin laki-laki usia 3 tahun  dan 2 tahun. Lima orang dinyatakan  telah sembuh dari virus mematikan ini. Di dunia  ditemukan lebih dari 25 negara  telah melaporkan terinfeksi virus corona. WHO (World Health Organization) telah menetapkan penyebar virus corona jenis baru yakni SARS-COV2 sebagai penyebab Covid-19 dan situasi yang mengkhawatirkan ini disebut sebagai pandemi global dan darurat global.
           
Gb 1.Peta penyebaran virus Corona
Jumlah kasus terinfeksi virus corona di dunia telah  dikonfirmasi  sebanyak 131.627 kasus . Diketahu jumlah kasus kematian sebanyak 4.940 orang dan yang dinyatakan sembuh sebanyak 68.529 orang.Jumlah negara yang terinfeksi kasus virus corona terbesar di dunia yakni : a) Cina dengan 80.793 kasus dengan jumlah kematian 3.169; b) Italia dengan15.113 kasus dengan jumlah kematian 1.016 ;c) Iran dengan 10.075 kasus,jumlah kematian 429 orang, kemudian d) Korea selatan dengan 7.979 kasus dengan jumlah kematian 67 orang serta e)Spanyol, dengan 2.965 kasus,jumlah kematian 84 orang.
             Virus corona yang telah menyebar sejak Desember 2019 di Cina, telah banyak menelan banyak korban baik itu masyarakat biasa, artis, atlet olahragawan maupun petinggi pemerintahan di sebuah negara. Sebut saja bintang Jazz (Donovon Mitchell), Pemain NBA ( Rudy Gobert), Kepala Komunikasi Presiden Brazil (Jair Bolsonaro), Penasehat utama Iran (Ayatullah Ali Khameni), dan Menteri Spanyol ( Irene Montero). Tak terkecuali kita di Indonesia khususnya di sekolah sebagai lingkup kecil komunitas pendidikan memiliki peluang terpapar resiko virus Covid-19 tersebut.
        Guna mencegah penyebaran virus ini kita harus memiliki kesiapan dan tindakan preventif . Di Indonesia pemerintah telah melaksanakan gerakan antisipasi berupa isolasi dan karantina guna mengurangi korban keganasan virus tersebut. Sebagai informasi sebut saja kasus 188 WNI ABK "World Dream" para suspek virus corona ini di asingkan ke pulau Sebaru untuk menjalani karantina dan  isolasi untuk proses observasi selama empat belas hari sebelum mereka dikembalikan ke keluarga masing-masing.
     Selain tindakan isolasi,  tindakan nyata yang dilakukan di beberapa negara telah menerapkan "Lockdown" di sejumlah wilayah negaranya sebagai contoh : negara Cina, Mongolia, Italia, Denmark, Philipina dan Irlandia. Berdasarkan kamus bahasa Inggris , kata "Lockdown " artinya kuncian. Jadi kegiatan ini dilakukan dalam situasi untuk mengunci akses sehingga  orang tidak diperbolehkan masuk atau meninggalkan sebuah banguan atau kawasan dengan bebas karena alasan sesuatu yang darurat. Tindakan Lockdown ini dapat digunakan untuk merujuk pada apa saja dari karantina suatu wilayah . Keputusan ini dapat dibuat di tingkat kota maupun pada tingkat negara.
     Lockdown juga diwujudkan atau diterapkan  dalam bentuk menunda, atau larangan mengadakan pertemuan yang meibatkan banyak orang seperti event olahraga, konser maupun pertemuan keagamaan. Selain itu, bisa juga menutup sekolah dan mendorong pembelajaran jarak jauh berbasis internet. Selama wabah meluas, aktivitas masyarakat termasuk sekolah otomatis disarankan dilakukan di rumah masing-masing.Upaya ini dilakukan untuk menutup akses penyebaran virus melalui akses berkumpulnya banyak orang dan penggunaan jasa  transportasi darat, laut maupun udara untuk mencapai tempat pertemuan dimaksud.

Gb 2.Virus Corona
   Sekolah sebagai komunitas berkumpul siswa, guru dan tenaga kependidikan merupakan salah satu potensi padat orang.  Negara Cina sejak merebaknya kasus virus Corona semua sekolah di Cina telah diliburkan. Di Irlandia , untuk mencegah virus Corona sekolah diliburkan. Di Inggris melalui Perdana Menteri Boris Johnson mengadakan pertemuan darurat yang disebut "COBRA" juga membuat keputusan akhir meliburkan sekolah dengan jangka waktu yang tidak terbatas. 
        Sekolah di Indonesia mulai melaksanakan semi LockDown yakni Solo di Jawa Tengah. Sebanyak dua ratus empat puluh tujuh sekolah Sekolah Dasar,sembilan Madrasah Ibtidayah,tujuh puluh lima Sekolah Menengah Tingkat Pertama serta delapan sekolah Madrasah meliburkan siswanya selama 2 minggu. Namun demikian Pemerintah RI  belum mengambil keputusan untuk menutup akses atau  Lockdown seperti negara-negara  tersebut. Sebagai tindakan antisipasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah merilis dua surat edaran nomor 3 tahu 2020 mengenai pencegahan penyebaran virus corona di sekolah. Hal ini dimaksudkan agar sekolah dapat mengoptimalkan peran unit kesehatan sekolah atau peran unit kesehatan di perguruan tinggi untuk dapat berkoordinasi  dengan unit kesehatan setempat untuk melakukan pencegahan virus Covid-19 tersebut. Setiap satuan pendidikan juga disarankan menunda kegiatan untuk mengumpulkan banyak orang atau kegiatan lain di satuan pendidikan, misalnya kunjungan studi banding maupun studi wisata . 
        Sekolah harus mengambil peran untuk membantu pemerintah untuk ikut mencegah penyebaran virus Corona. Selain melakukan kegiatan preventif sesuai edaran kemdikbud, pihak sekolah juga harus menyiapkan langkah-langkah strategis guna mengantispasi jika keadaan sekolah   ditutup karena situasi genting akibat virus corona. Beberapa langkah penting yang dapat dilaksanakan yaitu :

a. Meningkatkan peran bidang humas sekolah
Peran humas sekolah harus mampu mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan lembaga pendidikan kepada publik , memberikan informasi yang benar tentang bahaya virus corona, cara pencegahan virus corona di sekolah,melaksanakan sosialisasi tentang memelihara kesehatan  dan cara menangani anak yang terpapar virus Corona. Pihak humas sekolah harus mampu memperoleh kepercayaan publik dengan membangun opini publik  masyarakat atau orang tua siswa agar tidak panik dan berpikir positif kepada pihak sekolah.

b. Mengoptimalkan peran perpustakaan digital sekolah
Sebagai denyut jantung sekolah perpustakaan berfungsi sebagai media dan sumber belajar yang efektif di sekolah. Para peserta didik dapat mengakses perpustakaan digital dari mana saja ia berada asal memiliki fasilitas internet dan PC atau laptop. Peran perpustakaan digital saat terjadinya wabah yang semakin meluas adalah dapat difungsikan sebagai fitur yang tersedia sebagai aplikasi perpustakaan digital agar peserta didik dapat menyerap, menghimpun informasi tentang pemecahan masalah  virus corona dalam kehidupannya serta mengumpulkan berbagai informasi secara cepat dan terkini untuk membuat keputusan  penting secara mandiri.

c. Sekolah   Jarak Jauh dengan Kelas Digital
Dinas pendidikan dan pemerintah daerah yang terkait harus merancang sekolah jarak jauh yang berbasis LMS dan dapat diakses secara gratis oleh siswa dan orang tua. Pemilihan keputusan sekolah jarak jauh ini dimaksudkan agar siswa tetap belajar meski mereka tidak harus bertemu dalam tatap muka langsung di kelas. Program LMS yang tersedia banyak  sekali baik gratis maupun berbayar misalnya :
 1)  Portal Rumah Belajar (https://belajar.kemdikbud.go.id)
 2)  Moodle (http://moodle.org) ,
 3)  Blackboard CourseSites (https://www.coursesites.com),
 4)  Schoology (https://www.schoology.com),
 5)  Latitude Learning (http://www.latitudelearning.com),
 6)  Academy Of Mine ( http://www.academyofmine.com),
 7)  eFront (http://www.efrontlearning.net);
 8)  Dokeos ( http://www.dokeos.com);
 9)  Sakai (http://www.sakaiproject.org) ;
10)  ATutor ( http://www.atutor.ca/tutor);11) ILIAS (http://www.ilias.de) ;  serta
12) Udemy ( https://www.udemy.com) dan lain-lain.

d. Pemanfaatan Microsoft Team Untuk Produktivitas kerja 

Untuk meningkatkan  kinerja guru dan tenaga pendidik sekolah agar lebih produktif , maka tim sekolah perlu didukung oleh sistem yang efektif dan efesien. Di dalam sistem ini para komunitas sekolah dapat mebangun komunikasi secara intens untuk menciptakan kolaborasi ideal. Keunggulan fitur ini adalah dapat melakukan panggilan dengan fitur calling. Kemudian kita juga dapat mengirimkan pesan melalui Chat Messaging.Selanjutnya  Microsoft Team ini terintegrasi dengan aplikasi Office 365 seperti Word, Excel, Power point dan OneNote. Kemudian fitur ini juga terintegrasi dengan pihak ketiga  seperti : Adobe Creative Cloud, Adobe Sign, Wen Engage, YellowAnt, dan Egnyte.

e. Pemanfaatan Media Sosial sebagai Media pembelajaran

    Pemanfaatan jejaring sosial untuk pembelajaran modern dan non tatap muka dapat dilakukan namun banyak belum yang melakukannya secara maksimal. Media sosial ini dapat dimanfaatkan oleh siswa sebagai sarana berkomunikasi, mengoptimalkan proses pembelajaran, sebagai sarana pemanfaatan TIK, memaksimalkan daya serap siswamemudahkan guru dalam pemantaaun kegiatan belajar bersama, pemanfaatan multi media (foto, gambar, animasi, video dan lain-lain), sebagai tempat menyimpan file, media curhat dan berdiskusi siswa, media untuk menulis, berbagi pekerjaan rumah /PR, menghubungkan semua siswa dan semua guru di sekolah serta monitoring dan evaluasi pembelajaran bagi guru dan siswa. Pemanfaatan media sosial di sini misalnya : pemanfaatan Web site, pemanfaatan Blog, Facebook, Twitter, pemanfaatan Youtube, pemanfaaatan Instagram, dan WhatsUp.
     
Gb3, Covid-19
Masih banyak lagi cara yang bisa kita lakukan agar pembelajaran dapat berlangsung secara bermakna dan menyenangkan jika situasi penyebaran wabah virus Corona ini semakin tidak terkendali. Yang paling penting diperhatikan adalah melakukan 7 Tips mencegah virus Corona kepada siswa kita di sekolah yaitu : Hindari kontak langsung dengan orang lain misalnya bersalaman, atau mencium tangan , Mencuci tangan dengan sabun (CPTS), Menggunakan masker jika sakit, Menyiapkan desinfektan di ruang kelas, Menyiapkan bekal sendiri dari rumah ; Menjaga daya tahan tubuh dengan makan makanan yang sehat serta tidak bepergian ke daerah atau negara yang terkena wabah serta menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi menularkan virus Corona.
        Sekolah perlu atau tidak kita lakukan Lockdown tergantung seberapa banyak komunitas sekolah menyiapkan perangkat untuk pembelajaran berganti dari tatap muka menjadi non tatap muka di kelas. Selain itu menyiapkan saran berupa internet , perangkat TIK yang memadai, konten pembelajaran yang berkualitas serta kompetensi guru di bidang TIK menjadi syarat mutlak agar LockDown bagi sekolah ini dapat direalisasikan. Sinergitas dan solidaritas sangat kita butuhkan agar Indonesia bebas dari virus corona. Sebagai manusia biasa kita hanya bisa berbuat yang terbaik dan menyerahkan semua upaya kita ini kepada Tuhan YME. Mari lindungi generasi bangsa lindungi masa depan Indonesia.Semoga cobaan ini lekas berlalu dan seluruh rakyat Indonesia senantiasa dilindungi oleh Allah swt.Aamin 
         

Comments

Post a Comment

Popular Posts