CORONA, AKU DAN SEKOLAH
SEKOLAH PERLU LOCKDOWN?
Berita pagi di salah satu TV swasta membuat saya terusik. Jakarta menutup semua akses wisata, kota Solo status KLB (Kejadian Luar Biasa) akibat virus Covid-19 . Indonesia telah terjadi 69 kasus suspek virus Covid-19 diantaranya empat orang meninggal, tiga puluh lima orang positif dan dua diantaranya adalah balita. Dua orang balita ini tercatat sebagai pasien nomor 49 dan nomor 54 berjenis kelamin laki-laki usia 3 tahun dan 2 tahun. Lima orang dinyatakan telah sembuh dari virus mematikan ini. Di dunia ditemukan lebih dari 25 negara telah melaporkan terinfeksi virus corona. WHO (World Health Organization) telah menetapkan penyebar virus corona jenis baru yakni SARS-COV2 sebagai penyebab Covid-19 dan situasi yang mengkhawatirkan ini disebut sebagai pandemi global dan darurat global.
Gb 1.Peta penyebaran virus Corona |
Virus corona yang telah menyebar sejak Desember 2019 di Cina, telah banyak menelan banyak korban baik itu masyarakat biasa, artis, atlet olahragawan maupun petinggi pemerintahan di sebuah negara. Sebut saja bintang Jazz (Donovon Mitchell), Pemain NBA ( Rudy Gobert), Kepala Komunikasi Presiden Brazil (Jair Bolsonaro), Penasehat utama Iran (Ayatullah Ali Khameni), dan Menteri Spanyol ( Irene Montero). Tak terkecuali kita di Indonesia khususnya di sekolah sebagai lingkup kecil komunitas pendidikan memiliki peluang terpapar resiko virus Covid-19 tersebut.
Guna mencegah penyebaran virus ini kita harus memiliki kesiapan dan tindakan preventif . Di Indonesia pemerintah telah melaksanakan gerakan antisipasi berupa isolasi dan karantina guna mengurangi korban keganasan virus tersebut. Sebagai informasi sebut saja kasus 188 WNI ABK "World Dream" para suspek virus corona ini di asingkan ke pulau Sebaru untuk menjalani karantina dan isolasi untuk proses observasi selama empat belas hari sebelum mereka dikembalikan ke keluarga masing-masing.
Selain tindakan isolasi, tindakan nyata yang dilakukan di beberapa negara telah menerapkan "Lockdown" di sejumlah wilayah negaranya sebagai contoh : negara Cina, Mongolia, Italia, Denmark, Philipina dan Irlandia. Berdasarkan kamus bahasa Inggris , kata "Lockdown " artinya kuncian. Jadi kegiatan ini dilakukan dalam situasi untuk mengunci akses sehingga orang tidak diperbolehkan masuk atau meninggalkan sebuah banguan atau kawasan dengan bebas karena alasan sesuatu yang darurat. Tindakan Lockdown ini dapat digunakan untuk merujuk pada apa saja dari karantina suatu wilayah . Keputusan ini dapat dibuat di tingkat kota maupun pada tingkat negara.
Lockdown juga diwujudkan atau diterapkan dalam bentuk menunda, atau larangan mengadakan pertemuan yang meibatkan banyak orang seperti event olahraga, konser maupun pertemuan keagamaan. Selain itu, bisa juga menutup sekolah dan mendorong pembelajaran jarak jauh berbasis internet. Selama wabah meluas, aktivitas masyarakat termasuk sekolah otomatis disarankan dilakukan di rumah masing-masing.Upaya ini dilakukan untuk menutup akses penyebaran virus melalui akses berkumpulnya banyak orang dan penggunaan jasa transportasi darat, laut maupun udara untuk mencapai tempat pertemuan dimaksud.
Gb 2.Virus Corona |
Sekolah di Indonesia mulai melaksanakan semi LockDown yakni Solo di Jawa Tengah. Sebanyak dua ratus empat puluh tujuh sekolah Sekolah Dasar,sembilan Madrasah Ibtidayah,tujuh puluh lima Sekolah Menengah Tingkat Pertama serta delapan sekolah Madrasah meliburkan siswanya selama 2 minggu. Namun demikian Pemerintah RI belum mengambil keputusan untuk menutup akses atau Lockdown seperti negara-negara tersebut. Sebagai tindakan antisipasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah merilis dua surat edaran nomor 3 tahu 2020 mengenai pencegahan penyebaran virus corona di sekolah. Hal ini dimaksudkan agar sekolah dapat mengoptimalkan peran unit kesehatan sekolah atau peran unit kesehatan di perguruan tinggi untuk dapat berkoordinasi dengan unit kesehatan setempat untuk melakukan pencegahan virus Covid-19 tersebut. Setiap satuan pendidikan juga disarankan menunda kegiatan untuk mengumpulkan banyak orang atau kegiatan lain di satuan pendidikan, misalnya kunjungan studi banding maupun studi wisata .
Sekolah harus mengambil peran untuk membantu pemerintah untuk ikut mencegah penyebaran virus Corona. Selain melakukan kegiatan preventif sesuai edaran kemdikbud, pihak sekolah juga harus menyiapkan langkah-langkah strategis guna mengantispasi jika keadaan sekolah ditutup karena situasi genting akibat virus corona. Beberapa langkah penting yang dapat dilaksanakan yaitu :
a. Meningkatkan peran bidang humas sekolah
Peran humas sekolah harus mampu mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan lembaga pendidikan kepada publik , memberikan informasi yang benar tentang bahaya virus corona, cara pencegahan virus corona di sekolah,melaksanakan sosialisasi tentang memelihara kesehatan dan cara menangani anak yang terpapar virus Corona. Pihak humas sekolah harus mampu memperoleh kepercayaan publik dengan membangun opini publik masyarakat atau orang tua siswa agar tidak panik dan berpikir positif kepada pihak sekolah.
b. Mengoptimalkan peran perpustakaan digital sekolah
Sebagai denyut jantung sekolah perpustakaan berfungsi sebagai media dan sumber belajar yang efektif di sekolah. Para peserta didik dapat mengakses perpustakaan digital dari mana saja ia berada asal memiliki fasilitas internet dan PC atau laptop. Peran perpustakaan digital saat terjadinya wabah yang semakin meluas adalah dapat difungsikan sebagai fitur yang tersedia sebagai aplikasi perpustakaan digital agar peserta didik dapat menyerap, menghimpun informasi tentang pemecahan masalah virus corona dalam kehidupannya serta mengumpulkan berbagai informasi secara cepat dan terkini untuk membuat keputusan penting secara mandiri.
c. Sekolah Jarak Jauh dengan Kelas Digital
c. Sekolah Jarak Jauh dengan Kelas Digital
Dinas pendidikan dan pemerintah daerah yang terkait harus merancang sekolah jarak jauh yang berbasis LMS dan dapat diakses secara gratis oleh siswa dan orang tua. Pemilihan keputusan sekolah jarak jauh ini dimaksudkan agar siswa tetap belajar meski mereka tidak harus bertemu dalam tatap muka langsung di kelas. Program LMS yang tersedia banyak sekali baik gratis maupun berbayar misalnya :
1) Portal Rumah Belajar (https://belajar.kemdikbud.go.id)
2) Moodle (http://moodle.org) ,
3) Blackboard CourseSites (https://www.coursesites.com),
4) Schoology (https://www.schoology.com),
5) Latitude Learning (http://www.latitudelearning.com),
6) Academy Of Mine ( http://www.academyofmine.com),
7) eFront (http://www.efrontlearning.net);
8) Dokeos ( http://www.dokeos.com);
9) Sakai (http://www.sakaiproject.org) ;
10) ATutor ( http://www.atutor.ca/tutor);11) ILIAS (http://www.ilias.de) ; serta
1) Portal Rumah Belajar (https://belajar.kemdikbud.go.id)
2) Moodle (http://moodle.org) ,
3) Blackboard CourseSites (https://www.coursesites.com),
4) Schoology (https://www.schoology.com),
5) Latitude Learning (http://www.latitudelearning.com),
6) Academy Of Mine ( http://www.academyofmine.com),
7) eFront (http://www.efrontlearning.net);
8) Dokeos ( http://www.dokeos.com);
9) Sakai (http://www.sakaiproject.org) ;
10) ATutor ( http://www.atutor.ca/tutor);11) ILIAS (http://www.ilias.de) ; serta
12) Udemy ( https://www.udemy.com) dan lain-lain.
d. Pemanfaatan Microsoft Team Untuk Produktivitas kerja
Untuk meningkatkan kinerja guru dan tenaga pendidik sekolah agar lebih produktif , maka tim sekolah perlu didukung oleh sistem yang efektif dan efesien. Di dalam sistem ini para komunitas sekolah dapat mebangun komunikasi secara intens untuk menciptakan kolaborasi ideal. Keunggulan fitur ini adalah dapat melakukan panggilan dengan fitur calling. Kemudian kita juga dapat mengirimkan pesan melalui Chat Messaging.Selanjutnya Microsoft Team ini terintegrasi dengan aplikasi Office 365 seperti Word, Excel, Power point dan OneNote. Kemudian fitur ini juga terintegrasi dengan pihak ketiga seperti : Adobe Creative Cloud, Adobe Sign, Wen Engage, YellowAnt, dan Egnyte.
e. Pemanfaatan Media Sosial sebagai Media pembelajaran
Pemanfaatan jejaring sosial untuk pembelajaran modern dan non tatap muka dapat dilakukan namun banyak belum yang melakukannya secara maksimal. Media sosial ini dapat dimanfaatkan oleh siswa sebagai sarana berkomunikasi, mengoptimalkan proses pembelajaran, sebagai sarana pemanfaatan TIK, memaksimalkan daya serap siswamemudahkan guru dalam pemantaaun kegiatan belajar bersama, pemanfaatan multi media (foto, gambar, animasi, video dan lain-lain), sebagai tempat menyimpan file, media curhat dan berdiskusi siswa, media untuk menulis, berbagi pekerjaan rumah /PR, menghubungkan semua siswa dan semua guru di sekolah serta monitoring dan evaluasi pembelajaran bagi guru dan siswa. Pemanfaatan media sosial di sini misalnya : pemanfaatan Web site, pemanfaatan Blog, Facebook, Twitter, pemanfaatan Youtube, pemanfaaatan Instagram, dan WhatsUp.
Gb3, Covid-19 |
Sekolah perlu atau tidak kita lakukan Lockdown tergantung seberapa banyak komunitas sekolah menyiapkan perangkat untuk pembelajaran berganti dari tatap muka menjadi non tatap muka di kelas. Selain itu menyiapkan saran berupa internet , perangkat TIK yang memadai, konten pembelajaran yang berkualitas serta kompetensi guru di bidang TIK menjadi syarat mutlak agar LockDown bagi sekolah ini dapat direalisasikan. Sinergitas dan solidaritas sangat kita butuhkan agar Indonesia bebas dari virus corona. Sebagai manusia biasa kita hanya bisa berbuat yang terbaik dan menyerahkan semua upaya kita ini kepada Tuhan YME. Mari lindungi generasi bangsa lindungi masa depan Indonesia.Semoga cobaan ini lekas berlalu dan seluruh rakyat Indonesia senantiasa dilindungi oleh Allah swt.Aamin
Luar biasa artikelnya, Bu. Lengkap sekali
ReplyDeleteTerimakasih bunda sudah berbagi ilmu dengan kami,sangat menginspirasi🥰❣
ReplyDeleteSangat mengispirasi bunda makasih����
ReplyDeleteSuper keren artikelnya Bu Duta
ReplyDeleteMantul Bu Duta... Sangat mengininspirasi
ReplyDeleteTerima kasih bu sdh berbagi
ReplyDeleteHebat
ReplyDeleteIbu luar biasa
ReplyDeleteLuar biasa hebat bu
ReplyDeleteTidak sabar, menerima materi besok. Semoga tetap sehat 🙏
ReplyDelete