MEMBANGUN SEKOLAH DIGITAL DI 3T



                                        Meneropong  Sekolah Digital di Pulau Bisa



Malam telah beranjak larut saat kapal yang membawa saya " Queen Mary" berangkat. Penumpang kapal sangat padat . Semua lorong kapal terisi penuh. Terdengar rengekan anak kecil sepanjang lorong kapal dan bujukan sang bunda agar mereka lekas tidur. Angin kencang dan dingin bertiup diikuti gelombang yang cukup tinggi. Saya segera bergegas masuk kamar nomor 13, meletakan tas berisi laptop, kopor dan tas jinjing berisi peralatan mandi dan shalat. Sambil berbaring sebentar , saya memeriksa tiket kapal dan surat undangan kegiatan yang dikirim panitia kegiatan sosialisasi dan implementasi Rumah Belajar di SMPN 15 kabupaten Halmahera Selatan. Tiba-tiba seorang anak berlari mendekat ke kamar dan menyerahkan beberapa lembar uang seratus ribuan ,dan   ia berkata," ini ada titipan harga kamar untuk kamar  ibu." Saya menerimanya dan kemudian menyimpan nya di bawah bantal . Saya hanya diam  karena kepala saya mulai sakit akibat mabuk laut. Tak lama kemudian saya mendengar,"Tuuuuuut, "Tuuuuuut" lalu " Tuuuut " .  Kapal Queen Mary  mulai membunyikan klakson air  tanda siap berangkat meninggalkan pelabuhan . Beberapa mualim kapal  memberikan pengumuman bagi para penumpang. Kapal pun berangkat diiringi hujan yang turun sangat deras malam itu. Tujuan perjalanan saya kali ini adalah pulau Bisa Madopolo kabupaten Halmahera selatan.
      Pulau Bisa adalah pulau kecil dan terpencil di sekitar pulau Obi atau pulau Obira dan berbatasan dengan pulau Obilatu,pulau Gata-gata, pulau Latu, pulau Woka dan pulau Tomini dan juga  berbatasan  dengan Papua barat. Perjalanan ini saya akan melewati  tiga  pelabuhan  yang berbeda mulai dari Pelabuhan Bastiong di Ternate, pelabuhan Kupal di pulau Bacan dan setelah itu  saya akan tiba di  pelabuhan Jojame yang terletak di pulau Bisa kecamatan Madopolo yang akan ditempuh kurang lebih selama 17 jam. Setiap kali kapal sandar atau singgah  di pelabuhan  tersebut, pasti ada petugas yang akan memeriksa tiket penumpang kembali. Tiba di pelabuhan Kupal , saya bertemu dengan kepala sekolah SMPN 15 Halmahera Selatan di mana kegiatan akan dilaksanakan. Setelah berkenalan dan menanyakan persiapan acara di Madopolo  tersebut saya kemudian  meminta ijin untuk kembali ke kamar untuk beristirahat.
   
      Pukul 13.00 Wit kami tiba di pelabuhan Jojame pulau Bisa . Laut di pelabuhan ini sungguh indah. Kami dijemput oleh panitia dan melanjutkan perjalanan darat menuju desa Madopolo Barat dengan mobil. sekitar satu jam setengah kami telah tiba di desa dan saya langsung diantar ke rumah guru tempat saya bermalam malam ini. Setelah beristirahat dan shalat saya bersiap-siap menuju ke tempat kegiatan Rumah Belajar bersama siswa , guru, orang tua dan kepala sekolah.
   
     Seperti adat orang timur lainnya saya disambut oleh warga sekolah dan masyarakat Madopolo Barat dengan tarian selamat datang . Acara pembukaan dilakukan di aula sekolah dan dihadiri oleh 6 sekolah SD, SMP, guru,kepala sekolah, dan kepala desa serta Camat Obi Utara .https://www.facebook.com/iriany.hasan/posts/10213388110657092
Gb 2. Foto bersama penari selamat datang
Acara pembukaan sosialisasi dan impelemntasi Rumah Belajar bagi sekolah penerima bantuan dana Bos Afirmasi tahun 2019 dimulai .dengan sambutan kepala SMPN 15 Halmahera Selatan yakni bapak  Muslih Usman S.Ag,MM; kemudian dilanjutkan sambutan oleh Camat Obi Utara  . Setelah itu acara pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh duta Rumah Belajar Provinsi Maluku Utara tahun 2018. Bantuan dana Bos Afirmasi yang diterima oleh SMPN 15 Halmahera Selatan ini berupa komputer sebagai server, IPed sebanyak 259 buah, router dan harddisk eksternal untuk rumah belajar offline. Kegiatan sosialisasi tentang Web Rumah Belajar dilakukan kepada para guru, kepala sekolah, warga  masyarakat serta  siswa SMPN 15 Halmahera Selatan. 
Kegiatan ini dilaksanakan sejak tanggal 7-8 Maret 2020.       Dalam sesi sosialiasi duta Rumah Belajar menyajikan materi tentang pembelajaran 4.0 bersama Rumah Belajar. Sesi ke-2 kami lanjutkan sore hingga malam  hari dengan kegiatan  menginstall Rumah Belajar Off line di PC dan IPed sebanyak 259 buah. Untuk penginstalan server Rumah Belajar kami gunakan Virtual Box 6.0.14 setup wizard untuk server PC kemudian kita sambungkan ke IPed siswa untuk pembelajaaran secara offline dan online.https://www.facebook.com/iriany.hasan/posts/10213385463550916
    Kegiatan Impelementasi Web Rumah Belajar  kami lakukan bersama siswa dan setiap siswa kami bagikan satu siswa satu IPed yang telah terinstal aplikasi Rumah Belajar Offline. Dalam kegiatan ini saya juga memperkenalkan fitur-fitur Rumah Belajar dan bagaimana cara menggunakannya untuk pembelajaran di kelas. Tak lupa saya juga meminta mereka bereksplorasi tentang fitur-fitur dalam Rumah Belajar tersebut.  Siswa juga diperkenalkan tentang pembelajaran  Virtual Reality dan Augment Reality bersama Rumah Belajar. Siswa sangat antusias dan bersemangat saat saya mendemokan pembelajaran virtual Reality bersama Rumah Belajar.  
    
Gb 3.Implementasi Rumah Belajar offline
Kegiatan ini kami tutup dengan bermain kuis dan pengarahan kepala sekolah. Harapan kami SMPN 15 sebagai  Sekolah digital dapat memanfatkan teknologi digital, mampu mengadaptasi kemajuan teknologi sehingga ke depan tidak tertinggal dan bisa mempersiapkan siswa belajar sesuai kemajuan zaman. Rumah Belajar memang memberikan solusi belajar tiada batas.

                                           

Comments

  1. Hello bunda❤️ makasih sdh menginspirasi kami dan juga sdh berbagi ilmunya bunda, semangat bunda dalm setiap karirnya😍

    ReplyDelete
  2. Inspirasi saya,good luck bunda🖤

    ReplyDelete
  3. Sangat menginspirasi Bun♥️ terima kasih sudah mau berbagi ilmu dengan kami bunda lewat artikel ini🙂

    ReplyDelete
  4. Sangat menginspirasi Bun♥️ terima kasih sudah mau berbagi ilmu dengan kami bunda lewat artikel ini🙂

    ReplyDelete
  5. Tetap menginspirasi ❤ bunda

    ReplyDelete
  6. Sangat menginspirasi bunda ❤

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts