BOUNCE BACK DAN SEKOLAH KITA



                  Bounce Back  Program  Social  Learning  Sekolah Jarak Jauh

        
Gb Program Bounce Back 
Dunia digital dan teknologi informasi berkembang begitu pesat. Informasi antar dunia hanya berjarak laptop dan layar. Kini jarak menjadi bukan penghalang .Di mana saja informasi dapat diakses dengan cepat. Termasuk dunia pendidikan yakni sekolah. Sekolah merupakan organisasi kecil yang mengelola informasi dan mengembangkannnya sebagai big data yang siap digunakan untuk pembelajaran bermakna.
       Kelas-kelas konvensional kini telah banyak ditinggalkan penggunanya. Mereka sadar bahwa hakekat belajar modern adalah penyajian pembelajaran secara digital, praktis,cepat dan langsung yang bertujuan perubahan perilaku untuk pembelajar sepanjang hayat. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut para peserta didik di kelas modern  membutuhkan desain  kelas yang modern serta sesuai perkembangan  zaman. Siswa dapat belajar dari mana saja , kapan saja dan dengan siapa saja yang mereka mau. Kelas modern itu adalah kelas kreatif,inovatif serta  mampu meningkatkan keterampilan berpikir abad 21 , berkolaborasi dan berkomunikasi.
       Namun demikian banyak siswa yang tidak memiliki kesempatan belajar secara maksimal karena sesuatu alasan. Biasanya siswa-siswi ini mengalami kendala karena orang tuanya pindah, sekolah nya terlalu jauh, siswa mengalami gangguan kesehatan tetap yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara rutin,cacat berat maupun ringan atau anak-anak yang pernah mengalami kasus-kasus pelanggaran hukum berat. Bagaimana agar mereka tetap bersekolah dan meraih mimpinya seperti anak-anak lainnya?
     Pada saat kami berkunjung ke salah satu sekolah di  Sydney yakni Sydney Distance Education Primary School. Sekolah ini telah melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Pada saat masuk ke lingkungan sekolah  kami langsung diberi tanda masuk oleh guru yang piket saat itu sebagai pengunjung. Kami juga  dapat meilhat banyak karya siswa yang terpampang secara baik di dinding kelas.
SDEPS merupakan sekolah ini hanya melaksanakan pembelajaran tentang bahasa sesuai kebutuhan siswa. Jumlah guru di sekolah ini sebanyak 19,5 orang dan mereka bekerja paruh waktu. Jumlah ini sangat aneh bagi jumlah guru di Indonesia. Misalnya jumlah guru kita adalah  1 guru untuk 20 siswa. Tidak ada 19,5. Kan? Hal ini terjadi di NSW karena pembelajaran jarak jauh ini tidak memiliki waktu yang tetap untuk belajar.Untuk itu  para siswa didampingi oleh orang tua,lalu  guru dapat membimbing siswa  secara satu guru satu siswa atau satu guru satu kelompok belajar online. Tugas siswa harus dikirim via online dalam sebuah aplikasi yang disediakan sekolah yakni “Canvas”. Guru dapat memberikan Feedback dengan waktu jedah. Kadang orang tua siswa mengirimkan tugas yang telah dikerjakan anaknya melalui kiriman pos karena mereka enggan menggunakan teknologi.
    Guru melakukan survei dan wawancara kepada siswa dan orang tua sebelum mereka diterima sebagai siswa di sekolah ini. Sekolah melalui tim guru kreator menyusun bahan ajar bagi siswa yang dibagikan melalui aplikasi Canvas atau moodle dan melakukan pembelajaran. Dalam apliaksi ini akun dibuat oleh guru di sekolah dan memberikannya kepada siswa di sekolah, Pihak dinas pendidikan melaksanakan kurikulum yang menitikberatkan pada literasi dan numerasi. Namun demikian sekolah hanya dapat melaksnakan penilaian secara tertulis  untuk kemudian memetakan kemampuan siswa di NSW.
   Para guru di sekolah ini dilatih  melalui workshop dan diklat-diklat peningkaan kompetensi guru, leadership kepemimpinan untuk dapat meneapkan pembelajaran berbasis STEM (Sains, Teknologi, Enjinering dan Mahtematic) dan digital laerning. Sekoalh ini juga telah menggunakan aplkasi yang canggih seperti : Canvas, Zoom , Mathspaces, Google for Education, dan lain-lain.
   Untuk membangun hubungan yang baik antara siswa, guru dan orang tua maka guru menyiapkan kelas-kelas tatap muka di van-van atau, studi Camp,  secara mandiri guru datang berkunjung ke rumah orang tua siswa secara berkala. Pihak NSW telah memastikan bahwa di seluruh sekolah Australia  telah menggunakan internet dalam pembelajaran.
Gb 2, berkunjung ke sekolah di SDPS di Sydney
  Program  Bounce Back bagaikan sebuah  menara dan tujuan bersama  yang saling melengkapi antar komponen sekolah. Sesuatu yang sangat ingin dijangkau oleh komunitas orang tua,siswa,guru dan komunitas sekolah lainnya  dan harus dengan bekerja sama dalam tim dengan emphaty yang dibangun berasaskan kebersamaan. .Setiap tahun dua kali sekolah mengirimkan karya siswa dalam bentuk buletin agar siswa dapat belajar dari dan antar teman. Salah satu program guru di sekolah ini adalah guru dapat membuat video secara baik dan sederhana kepada semua peserta didik yang akan didampingi belajarnya. Video-video ini dishare diyoutube chanel yang dibuat sekolah.  Program ini dibuat untuk  disusun untuk membangun keterampilan berbahasa siswa yakni kemampuan berkomunikasi .   
    Pengembangan karakter di NSW sangat menjadi perhatian bagi dinas pendidikan terkait (ACARA ).Program Bounce Back (disusun oleh para guru di PDHPE yang terdiri atas lima bagian yaitu : Emotions, Relationship, Talents. Being Safe dan Being good . Program Bounce Back ini dikerjakan siswa dan orang tua secara bersama-sama kemudia dikirim untuk mendapat feed back dari guru. Untuk menghindari campur tangan orang tua atau siswa yang berlaku tidak jujur terhadap hasil pekerjaan nya maka pihak sekolah telah merancang software kejujuran bagi siswanya dalam program pembelajaran jarak jauh. Selain itu siswa dan orang tua diminta bersungguh-sungguh  dalam menjalankan program  di awal pertemuan orang tua untuk bergabung dalam kelas jarak jauh di sekolah
ini.
      Dalam pogram Bounce Back , guru juga menyiapkan  bahan ajar berupa  modul yang disusun sangat sederha dan mudah dimengerti oleh siswa dan orang tua. Bagian aktivitas siswa meliputi: menonton video yang dibuka dengan barkode;  setelah membaca siswa diminta menjawab pertanyaan   siswa , selanjutnya mencocokkan kata maupun menggambar warna. Yang terakhir guru berkata kepada siswa dan diperankan oleh siswanya.Langkah-langkah pembelajaran dalam modul ini disusun secara baik dan sangat disukai oleh siswa karena langsung memberikan pembelajaran dengan melakukan sesuatu yang bermakna.
   

Comments

Post a Comment

Popular Posts